kecerdasan emosional Fundamentals Explained

Juga, karena ia tidak mungkin diuji ia bisa disebut sebagai ‘pseudoparadigm’. Mengapa demikian? Karena lagi-lagi standar penilaian yang bersumber dari paradigma belum tersedia untuk menguji ilmu hasil produksi ilmuwan yang terinspirasi oleh ilmu sosial profetik.

Daya-daya emosi yang dimiliki oleh orang-orang dewasa sesungguhnya berakar dari masa kehidupan kanak-kanak.Akar perbedaan emosi meskipun untuk sebagian bersifat biologis dapat pula diselusuri dari kehidupan masa kanak-kanak dan dari dua dunia emosi terpisah yang dihuni untuk laki-laki dan yang dihuni oleh anak-anak perempuan ketika mereka tumbuh dewasa.Perbedaan-perbedaan perlakuan orang tua terhadap anak laki-laki dan anak perempuan ketika masih kanak-kanak dan perbedaan pandangan laki-laki dan perempuan itu sendiri terhadap suatu persoalan memperkuat sinyal perbedaan ketika mereka dewasa.

Tak hanya memberikan apresiasi kepada para Dosen yang berprestasi dibidang penelitian, Uhamka Award juga terselenggara guna memberikan penghargaan kepada para Dosen dan Tenaga Kependidikan Teladan, serta dosen dan tenaga kependidikan dengan masa pengabdian fifteen hingga thirty tahun. 

pada bagian buku yang diberi judul Working with Emostional mencoba menjelaskan beberapa konsep keliru yang paling lazim terjadi dan harus diluruskan. Pertama, kecerdasan emosi tidak hanya berarti “bersikap ramah”.

Kamu tak hanya mampu mengenali perasaan yang muncul, tapi juga siapa dirimu sesungguhnya. Kamu tahu hal-hal yang menjadi keahlianmu dan juga aspek yang masih harus diperbaiki dalam kehidupanmu.

Menjelajahi daratan emosi. Setelah membuka hati, kita dapat melihat kenyataan dan menemukan peran emosi dalam kehidupan, sehingga kita akan menjadi lebih bijak dalam menanggapi perasaan kita dan perasaan orang lain di sekitar kita. 

Mempertanyakan “kenapa” pada tujuan kita yang baru akan membantu kita merinci hal-hal apa saja yang akan kita lakukan.

Kamu mau menerima ide yang berbeda, saran atau kritik dari orang lain, dan bisa bekerja sama dengan siapa saja. Kamu juga selalu menghindari berpikiran negatif soal orang lain sebelum memahami duduk perkaranya.

Dengan memahami emosi Anda dan mengetahui cara mengatasinya, Anda akan lebih mampu mengekspresikan bagaimana perasaan Anda dan memahami perasaan orang lain.

Orang tua memegang peranan penting terhadap perkembangan kecerdasan emosional anak. Lingkungan keluarga merupakan sekolah pertama bagi anak untuk mempelajari emosi.

Selintas peserta yakin bahwa paradigma alternatif diperlukan segera. Dan… ilmu sosial profetik barangkali bisa menjadi jawaban.

Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali serta mengelola emosi atau perasaan, baik diri sendiri maupun orang lain. Kecerdasan emosional juga bisa dilatih dan dikembangkan terus-menerus. Nah

Persoalan terbesar yang dihadapinya adalah dasar paradigma. Baik itu berupa definisi dan konsepsi mengenai paradigma. Bagi yang memahami, tentu ini bukan soal kecil yang bisa ditambal hanya dengan kutipan ayat, sebagaimana kebiasaan ilmuwan amatir islamisasi.

Orang empatik lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial tersembunyi hamka yang mengisyaratkan apa yang dibutuhkan orang atau dikehendaki orang lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *